Wednesday, February 25, 2015

I am Why?

Terkadang memang membingungkan, meresahkan, menyebalkan. Frustasi. Entah kenapa kata yang akan keluar pertama kalinya dari hati ini adalah “frustasi”. Padahal diri ini pun tak tahu makna frustasi yang keluar itu apa. Siapakah sang frsutasi? Seperti apa sang frustasi? Apakah sang frustasi? Bagaimana sang frustasi datang bertamu? Untuk apa sang frustasi bertamu?

Belakangan ini aku mulai menyadari dan berpikir keras. Bagaimana aku berada disini, untuk apa, dan bagaimana bisa. Rasanya seperti jatuh dihempas ke dasar sampai ke dasar yang tak terlihat, kemudian dihempaskan lagi hingga entah sampai dimana. Rasanyanya sangatlah jauh. Benarkah aku sudah sejauh itu? Apakah ini sudah selesai? Bagaimana aku bisa jatuh? Mengapa aku bisa sampai disini? Pertanyaan tersebut aku sudah tau akan ada jawabannya. Tapi, dari mana akan ku dapatkan jawabannya? Ya, tentu saja dari diriku sendiri. Tapi, mengapa aku tak punya jawaban atas pertanyaanku tadi? Adakah yang tahu mengenai jawaban atas pertanyaanku tadi? Adakah yang bisa menjawabnya? Hal itu masih tetap tidak bisa ku jawab atau ku terka lagi.

Selalu seperti itu. Entah ada apa dengan ku. Setiap kali jatuh, hanya satu tempat yang ku datangi. Dan hanya dasar itu yang selalu kutemui. Bukan jatuh pada dasar atau lubang yang sama. Namun hanya dasar tersebutlah yang selalu kutemui jika aku berada dalam kondisi seperti ini. Siapa yang mengira akan seperti itu? Aku pun tidak tahu apakah dasar itu merupakan dasar yang pernah kutemui, ataukah ada dasar lain yang membuatku hingga tak dapat menemukan jawaban atas seluruh pertanyaanku tersebut?

Renungan, introspeksi, terus ku lakukan setiap saat. Hasilnya? Mengapa terus saja kutemui dasar itu? Entah apa yang mengganjal. Aku pun tak dapat menemukannya. Bisakah aku menemukannya? Namun sekali lagi, bagaimana caranya?

Ini bukan deja vu atau apapun hal semacamnya. Jika ini hanya semacam halusinasi, seharunya aku sudah terbangun. Sudah begitu banyak tamparan, ejekan, cemooh, simpati, yang seharusnya sudah cukup untuk membuatku bangun. Tapi mengapa aku tak kunjung bangun jua? Adakah yang salah dengan diriku? Jika ya, dibagian manakah kesalahanku? Bisakah seseorangg menunjukkannya padaku?


Saat ini aku sangat membutuhkan pertolongan. Aku membutuhkan dokter untuk menutup dasar itu, psikolog untuk membuatku relaks, dan teman, sahabat, dan orang-orang yang paling aku sayangi untuk membantu melupakan dan menghilangkan tentang dasar dan frustasi tersebut. Mungkin hanya itu yang kubutuhkan. Namun hingga kini, belum ada satu pun dari mereka yang sanggup menghilangkan hal tersebut. Harus bagaimanakah aku sekarang?