Ini end part, maaf ya kalo agak ga nyambung. Lagi ga ngefeel. Enjoy~
“kol,
jangan terlalu banyak makan ! simpan saja di sakumu dan kita makan di rumah.
aku tidak suka keramaian. kau tahu kan?” desak semut pada koala.
“benar
juga. bagus juga idemu. lagi pula ibu sudah menunggu kita. ayo !” perintah
koala.
“kalian
datang? aku pikir kalian tidak akan datang. dimana bibi koala?” sapa jangkrik
dengan serumpun pertanyaan.
Koala
dan semut sedikit terkejut awalnya ketika tahu bahwa jangkrik yang bicara.
“oh
hai. kami hanya mampir sebentar. kami baru saja akan pulang. ibu sudah menunggu
kami. permisi” pamit koala tergesa-gesa.
“kalian
sudah mau pulang? kenapa terburu-buru? makanlah dulu sebelum pulang” rayu
jangkrik pada koala dan semut.
“tidak
usah terima kasih, kami sudah makan tadi. kami harus pulang sekarang. paman
semut akan datang berkunjung sebentar lagi” jawab koala beralasan.
Jangkrik
pun hanya terdiam. “uhm, baiklah kalau begitu. sampaikan salamku untuk bibi
koala” balas jangkrik dengan menutupi kekecewaannya.
Koala
dan semut pun pergi meninggalkan jangkrik dan langsung menemui ibu mereka. Saat
perjalanan pulang koala pun menceritakan kejadian di dalam tadi. Ibu koala
hanya mengangguk tak menjawab. Sesampainya di rumah koala dan semut langsung
masuk ke kamar mereka dan beristirahat.
Keesekan
harinya, saat koala dan semut sedang merapikan gudang ayah mereka. Jangkrik
datang menemui semut dan koala.
“hei.
sedang apa kalian?” sapa jangkrik.
“ibu
menyuruh kami membereskan tempat ini dan membuang yang sudah tidak terpakai.
Kau sendiri, ada perlu apa datang ke sini?” tanya koala.
Jangkrik
sejenak terdiam. “eeee, aku hanya mampir untuk menyapa kalian” jawab jangkrik
singkat.
“kami
harus membersihkan gudang ini secepatnya. tidak apa kalau kami tinggal? atau
kau bisa ke atas dan mengobrol dengan ibu, bagaimana?” jelas koala pada
jagkrik.
“tidak
terima kasih. eeee, apa ada yang bisa aku bantu? aku pandai dalam hal
membersihkan?” tanya jangkrik.
“apa
tidak apa-apa? itu bantuan yang sangat membantu. bukankah begitu semut?” tanya
koala pada semut.
“tidak
apa-apa” jawab semut singkat sambil melanjutkan membereskan gudang.
Keadaan
menjadi hening cukup lama. Walaupun saling membantu tapi suasana canggung itu
sangat terasa. Serasa ada bom nuklir diantara mereka, yang jika tersentuh pasti akan langsung
meledak.
“bagaimana
pestanya semalam? apakah berjalan lancar?” koala mencoba memecah suasana.
“yah,
sangat meriah. menyenangkan” jawab jangkrik singkat.
Suasana
kembali hening. Kali ini tidak seburuk sebelumnya sampai jagkrik mulai bicara.
“sebenarnya,
aku membatalkan pertunanganku dengan si betina” jangkrik memulai.
Semut
dan koala nampak terkejut, namun mereka tetap menyembunyikannya. “lalu?” tanya
koala.
“entahlah.
ia sepertinya terlalu mengekangku. aku tidak suka itu. ia selalu mengaturku
agar ini agar itu untuk ini untuk itu, entahlah, aku muak. ibu dan ayahku pun
tidak pernah seperti itu. mereka hanya menasihatiku jika yang ku lakukan memang
salah. dia sangat berbeda. ku akui dia memang cantik, tapi tidak berteman
dengan kalian lagi menurutku itu sesuatu yang mustahil. awalnya memang
menyenangkan, semua yang sebelumnya ada dalam bayanganku dan hanya angan-anganku
terpenuhi olehnya. tapi setelah ku pikir lagi, sepertinya secara tidak langsung
itu membuat ku menjadi ‘tidak berteman’ lagi dengan kalian, sehingga membuat si
betina seperti kambing hitam karena itu. entah itu hanya perasaanku saja atau
dia memang memiliki karakter seperti itu. tapi setelah semua itu, semalam, saat
acara akan dimulai, ketika aku bertemu kalian aku merasa sangat senang.
setidaknya kalian masih hadir walaupun tidak lama. tapi setelah kalian pergi,
entah kenapa pikiran untuk membatalkan acara itu menjadi suatu hal yang benar
menurutku. Merasa bersalah tidak mendengarkan kalian sebelumnya. terutama kau,
semut. aku minta maaf karena tidak mendengarkanmu. aku merasa bersalah pada
kalian. kalian benar, aku hanya melihat apa yang ingin kulihat saja. jika tidak
dipikirkan secara mendalam dan matang itu semua hanyalah ilusi semata. aku
telah dibutakan olehnya semata-mata hanya untuk memenuhi hasratku itu. maafkan
aku” jangkrik bicara dengan penuh penyesalan. Ia sendiri tidak tahu bahwa semalam
dia sendiri akan membuat keputusan seperti itu.
“tidak
apa-apa. kau tidak perlu minta maaf. kami sudah paham” semut coba menenangkan.
“dia
benar. tidak apa-apa, tidak perlu minta maaf. seharusnya kamilah yang meminta
maaf. sebenarnya, semalam kami memang datang untuk mampir karena ayamu
mengundang kami. ibu bilang kita hanya datang untuk mampir setelah itu kita
pulang. ibu juga bilang jangan sampai kau melihat kami. tapi kami malah bertemu
denganmu. Jika tahu ini akan terjadi seharusnya kami tidak datang. tapi karena ayahmu
memaksa jadi kami datang. bagaimana jika kita ke atas. sem, kau harus mengganti
masker dan pakaianmu. kau akan gatal jika tidak segera menggantinya. ayo” koala
mencoba menjelaskan.
“ibu,
semut sudah terlalu kotor. bisakah kami berhenti sebentar? o ya, jangkrik
datang berkunjung bu” panggil koala pada
ibunya.
“baiklah.
benarkah? tunggu sebentar, ibu hampir selesai. semut, cepat kau ganti pakaianmu
! ibu tidak ingin ada kutu yang masuk ke rumah ini” jawab ibu.
“baik
bu” jawab semut singkat.
Saat
semut mengganti pakaian, ibu koala keluar dari dapurnya. Ia membawakan minuman
untuk kedua anaknya itu dan juga jangkrik.
“wahwah,
lihat siapa yang datang. bagaimana acaranya semalam? apakah menyenangkan?”
tanya ibu berpura-pura antusias.
“umm,
sebenarnya bi, aku membatalkan acara itu” jawab jangkrik sedikit lunglai.
kemudian koala membantu jangkrik menceritakan kejadian yang sebenarnya pada ibu
koala. Ibu koala sedikit terkejut dengana apa yang anaknya itu ceritakan. Saat
koala dan jangkrik bercerita, semut datang setelah berganti pakaian. Kemudian
mereka melanjutkan cerita kembali. Setelah itu suasana menjadi hening.
“huft,
sebenarnya aku juga harus berterus terang padamu jangkrik. sebenarnya ayahmu
juga tidak menyukai si betina. entah kenapa dan bagaimana tapi jika dia sekilas
sudah melihat raut wajah seseorang, dia langsung tahu bagaimana, sifat dan
watak dari mereka. aku sudah pernah melihatnya melakukan hal itu, untuk itu aku
percaya padanya. dan sejak awal ayahmu juga sudah tidak menyukainya. ia sudah
mencoba memberitahu ibumu juga, tapi aku tidak tahu, lagi tapi ibumu menyukai
si betina, lalu setelah itu ayahmu bercerita padaku tentang ini. dan tidak lama
setelah itu, ibumu berganti yang bercerita padaku bahwa ia telah salah tidak
mendengarkan ayahmu, ibumu juga tidak menyukainya begitu ia melihat si betina.
aku sudah menceritakan hal ini pada semut dan koala. jadi ku pikir pada
akhirnya hanya kaulah yang dapat memutuskan akan berakhir seperti apa. dan
ternyata kau memilih mengakhiri pertunanganmu. Itu sungguh tidak ku duga” ibu
koala berterus terang pada jangkrik. Sejenak suasana menjadi hening kembali.
Entah apa yang mereka masing-masing sedang pikirkan semuanya tidak dapat
ditebak. Setelah kembali dari lamunan mereka masing-masing, jangkrik pun
memutuskan untuk kembali pulang, dan semut serta koala melanjutkan pekerjaan
mereka membersihkan gudang, tapi kali ini dibantu oleh ibu koala.
Setelah
hari itu akhirnya mereka kembali berteman. Si betina kembali ke rumah tempat
asalnya dan sempat meninggalkan surat untuk jangkrik, semut, dan juga koala.
Tentunya dan tidak lain bahwa itu adalah permintaan maaf darinya. Ia merasa
bersalah karena telah bersikap egois pada jangkrik sehingga harus membuat
persahabatan mereka rusak. Namun dia juga berjanji suatu saat si betina
akan berkunjung ke hutan lagi. Dan,
petualangan semut pun tidak berhenti sampai di situ saja. Ia masih ingin
kembali menjelajah ke luar hutan. Namun kali ini sebaiknya ia tidak perlu mengajak
jangkrik. Karena jika ia membawanya lagi, mungkin ia akan bertemu dengan betina
yang lain. Tapi mungkin jagkrik akan tetap ikut, tapi mungkin juga ia harus
diikat dalam ransel milik koala dan memakai penutup mata agar ia tidak
sembarangan melirik hewan.
Gimana? gaje ya? yaiyalah saya aja yang buat mau mau engga engga. Lagi ga ngefeel. kalian juga tau saya orangnya seperti apa kalo dari tulisan juga. Yup ! see ya on next posting :D
==========The End==========
Gimana? gaje ya? yaiyalah saya aja yang buat mau mau engga engga. Lagi ga ngefeel. kalian juga tau saya orangnya seperti apa kalo dari tulisan juga. Yup ! see ya on next posting :D
No comments:
Post a Comment