Sunday, September 7, 2014

Semut, Koala, Jangkrik #End Part

Ini end part, maaf ya kalo agak ga nyambung. Lagi ga ngefeel. Enjoy~

“kol, jangan terlalu banyak makan ! simpan saja di sakumu dan kita makan di rumah. aku tidak suka keramaian. kau tahu kan?” desak semut pada koala.
“benar juga. bagus juga idemu. lagi pula ibu sudah menunggu kita. ayo !” perintah koala.
“kalian datang? aku pikir kalian tidak akan datang. dimana bibi koala?” sapa jangkrik dengan serumpun pertanyaan.
Koala dan semut sedikit terkejut awalnya ketika tahu bahwa jangkrik yang bicara.
“oh hai. kami hanya mampir sebentar. kami baru saja akan pulang. ibu sudah menunggu kami. permisi” pamit koala tergesa-gesa.
“kalian sudah mau pulang? kenapa terburu-buru? makanlah dulu sebelum pulang” rayu jangkrik pada koala dan semut.
“tidak usah terima kasih, kami sudah makan tadi. kami harus pulang sekarang. paman semut akan datang berkunjung sebentar lagi” jawab koala beralasan.
Jangkrik pun hanya terdiam. “uhm, baiklah kalau begitu. sampaikan salamku untuk bibi koala” balas jangkrik dengan menutupi kekecewaannya.
Koala dan semut pun pergi meninggalkan jangkrik dan langsung menemui ibu mereka. Saat perjalanan pulang koala pun menceritakan kejadian di dalam tadi. Ibu koala hanya mengangguk tak menjawab. Sesampainya di rumah koala dan semut langsung masuk ke kamar mereka dan beristirahat.

Keesekan harinya, saat koala dan semut sedang merapikan gudang ayah mereka. Jangkrik datang menemui semut dan koala.
“hei. sedang apa kalian?” sapa jangkrik.
“ibu menyuruh kami membereskan tempat ini dan membuang yang sudah tidak terpakai. Kau sendiri, ada perlu apa datang ke sini?” tanya koala.
Jangkrik sejenak terdiam. “eeee, aku hanya mampir untuk menyapa kalian” jawab jangkrik singkat.
“kami harus membersihkan gudang ini secepatnya. tidak apa kalau kami tinggal? atau kau bisa ke atas dan mengobrol dengan ibu, bagaimana?” jelas koala pada jagkrik.
“tidak terima kasih. eeee, apa ada yang bisa aku bantu? aku pandai dalam hal membersihkan?” tanya jangkrik.
“apa tidak apa-apa? itu bantuan yang sangat membantu. bukankah begitu semut?” tanya koala pada semut.
“tidak apa-apa” jawab semut singkat sambil melanjutkan membereskan gudang.
Keadaan menjadi hening cukup lama. Walaupun saling membantu tapi suasana canggung itu sangat terasa. Serasa ada bom nuklir diantara mereka,  yang jika tersentuh pasti akan langsung meledak.
“bagaimana pestanya semalam? apakah berjalan lancar?” koala mencoba memecah suasana.
“yah, sangat meriah. menyenangkan” jawab jangkrik singkat.
Suasana kembali hening. Kali ini tidak seburuk sebelumnya sampai jagkrik mulai bicara.
“sebenarnya, aku membatalkan pertunanganku dengan si betina” jangkrik memulai.
Semut dan koala nampak terkejut, namun mereka tetap menyembunyikannya. “lalu?” tanya koala.
“entahlah. ia sepertinya terlalu mengekangku. aku tidak suka itu. ia selalu mengaturku agar ini agar itu untuk ini untuk itu, entahlah, aku muak. ibu dan ayahku pun tidak pernah seperti itu. mereka hanya menasihatiku jika yang ku lakukan memang salah. dia sangat berbeda. ku akui dia memang cantik, tapi tidak berteman dengan kalian lagi menurutku itu sesuatu yang mustahil. awalnya memang menyenangkan, semua yang sebelumnya ada dalam bayanganku dan hanya angan-anganku terpenuhi olehnya. tapi setelah ku pikir lagi, sepertinya secara tidak langsung itu membuat ku menjadi ‘tidak berteman’ lagi dengan kalian, sehingga membuat si betina seperti kambing hitam karena itu. entah itu hanya perasaanku saja atau dia memang memiliki karakter seperti itu. tapi setelah semua itu, semalam, saat acara akan dimulai, ketika aku bertemu kalian aku merasa sangat senang. setidaknya kalian masih hadir walaupun tidak lama. tapi setelah kalian pergi, entah kenapa pikiran untuk membatalkan acara itu menjadi suatu hal yang benar menurutku. Merasa bersalah tidak mendengarkan kalian sebelumnya. terutama kau, semut. aku minta maaf karena tidak mendengarkanmu. aku merasa bersalah pada kalian. kalian benar, aku hanya melihat apa yang ingin kulihat saja. jika tidak dipikirkan secara mendalam dan matang itu semua hanyalah ilusi semata. aku telah dibutakan olehnya semata-mata hanya untuk memenuhi hasratku itu. maafkan aku” jangkrik bicara dengan penuh penyesalan. Ia sendiri tidak tahu bahwa semalam dia sendiri akan membuat keputusan seperti itu.
“tidak apa-apa. kau tidak perlu minta maaf. kami sudah paham” semut coba menenangkan.
“dia benar. tidak apa-apa, tidak perlu minta maaf. seharusnya kamilah yang meminta maaf. sebenarnya, semalam kami memang datang untuk mampir karena ayamu mengundang kami. ibu bilang kita hanya datang untuk mampir setelah itu kita pulang. ibu juga bilang jangan sampai kau melihat kami. tapi kami malah bertemu denganmu. Jika tahu ini akan terjadi seharusnya kami tidak datang. tapi karena ayahmu memaksa jadi kami datang. bagaimana jika kita ke atas. sem, kau harus mengganti masker dan pakaianmu. kau akan gatal jika tidak segera menggantinya. ayo” koala mencoba menjelaskan.

“ibu, semut sudah terlalu kotor. bisakah kami berhenti sebentar? o ya, jangkrik datang berkunjung bu”  panggil koala pada ibunya.
“baiklah. benarkah? tunggu sebentar, ibu hampir selesai. semut, cepat kau ganti pakaianmu ! ibu tidak ingin ada kutu yang masuk ke rumah ini” jawab ibu.
“baik bu” jawab semut singkat.
Saat semut mengganti pakaian, ibu koala keluar dari dapurnya. Ia membawakan minuman untuk kedua anaknya itu dan juga jangkrik.
“wahwah, lihat siapa yang datang. bagaimana acaranya semalam? apakah menyenangkan?” tanya ibu berpura-pura antusias.
“umm, sebenarnya bi, aku membatalkan acara itu” jawab jangkrik sedikit lunglai. kemudian koala membantu jangkrik menceritakan kejadian yang sebenarnya pada ibu koala. Ibu koala sedikit terkejut dengana apa yang anaknya itu ceritakan. Saat koala dan jangkrik bercerita, semut datang setelah berganti pakaian. Kemudian mereka melanjutkan cerita kembali. Setelah itu suasana menjadi hening.
“huft, sebenarnya aku juga harus berterus terang padamu jangkrik. sebenarnya ayahmu juga tidak menyukai si betina. entah kenapa dan bagaimana tapi jika dia sekilas sudah melihat raut wajah seseorang, dia langsung tahu bagaimana, sifat dan watak dari mereka. aku sudah pernah melihatnya melakukan hal itu, untuk itu aku percaya padanya. dan sejak awal ayahmu juga sudah tidak menyukainya. ia sudah mencoba memberitahu ibumu juga, tapi aku tidak tahu, lagi tapi ibumu menyukai si betina, lalu setelah itu ayahmu bercerita padaku tentang ini. dan tidak lama setelah itu, ibumu berganti yang bercerita padaku bahwa ia telah salah tidak mendengarkan ayahmu, ibumu juga tidak menyukainya begitu ia melihat si betina. aku sudah menceritakan hal ini pada semut dan koala. jadi ku pikir pada akhirnya hanya kaulah yang dapat memutuskan akan berakhir seperti apa. dan ternyata kau memilih mengakhiri pertunanganmu. Itu sungguh tidak ku duga” ibu koala berterus terang pada jangkrik. Sejenak suasana menjadi hening kembali. Entah apa yang mereka masing-masing sedang pikirkan semuanya tidak dapat ditebak. Setelah kembali dari lamunan mereka masing-masing, jangkrik pun memutuskan untuk kembali pulang, dan semut serta koala melanjutkan pekerjaan mereka membersihkan gudang, tapi kali ini dibantu oleh ibu koala.

Setelah hari itu akhirnya mereka kembali berteman. Si betina kembali ke rumah tempat asalnya dan sempat meninggalkan surat untuk jangkrik, semut, dan juga koala. Tentunya dan tidak lain bahwa itu adalah permintaan maaf darinya. Ia merasa bersalah karena telah bersikap egois pada jangkrik sehingga harus membuat persahabatan mereka rusak. Namun dia juga berjanji suatu saat si betina akan  berkunjung ke hutan lagi. Dan, petualangan semut pun tidak berhenti sampai di situ saja. Ia masih ingin kembali menjelajah ke luar hutan. Namun kali ini sebaiknya ia tidak perlu mengajak jangkrik. Karena jika ia membawanya lagi, mungkin ia akan bertemu dengan betina yang lain. Tapi mungkin jagkrik akan tetap ikut, tapi mungkin juga ia harus diikat dalam ransel milik koala dan memakai penutup mata agar ia tidak sembarangan melirik hewan.


==========The End==========

Gimana? gaje ya? yaiyalah saya aja yang buat mau mau engga engga. Lagi ga ngefeel. kalian juga tau saya orangnya seperti apa kalo dari tulisan juga. Yup ! see ya on next posting :D

No comments:

Post a Comment