Friday, November 14, 2014

Dia Yang Datang

Keraguan itu mulai muncul. Belakangan ini, ia selalu datang mengunjungiku. Ingin rasanya kembali ke awal cerita. Namun apa daya, hari-hari yang ku jalani saat ini menjadi tanda tanya besar buatku. Apa gerangan yang membuatku disini? Bagaimana bisa aku berada disini? Sedang apa aku disini? Untuk apa aku berada disini? Banyak pertanyaan yang ingin ku lontarkan. Tapi adakah yang mampu menjawabnya? Siapakah gerangan yang dapat menjelaskan bagaimana aku bisa berada disini serta menjawab semua pertanyaan ku yang lain? Bilamana aku sampai ke sini dan mengapa aku sampai disini? Semua itu selalu muncul saat ia datang.

Gejolak jiwa ini semakin menjadi, ketika mengingat kembali mengapa dan bagaimana aku bisa sampai kesini, dan untuk apa aku disini. Pecah seketika butiran air mata ini. Jatuh semua butiran air mata ini, membasahi semua tinta yang telah kucoretkan ke dalam setiap halaman catatanku. Tapi belakangan ini, keraguan itu muncul kembali. Mengeluarkan jurus rayuan mautnya agar aku dapat memikirkan hal itu kembali. Sekuat iman dan tenaga, ku coba untuk menghilangkannya dari sistem saraf ku. Bahkan, ingin sekali aku menghancurkannya, agar ia tidak akan muncul kembali dan menularkan virus ke seluruh sistem saraf ku yang sudah bekerja dengan seharusnya.

Satu per satu benteng ku mulai di runtuhkannya. Ia terlalu banyak membawa pasukan. Aku kesulitan untuk menghentikannya. Jika ia merobohkan benteng ku lagi, aku akan semakin jauh dengan tujuan awalku untuk berada disini. Jika ia berhasil merobohkan benteng ku lagi, bisakah aku akan bertahan? Dapatkah aku tetap pada tujuan awalku? Bisakah aku mengalahkannya saat ini juga? Bisakah dengan hanya beberapa prajurit yang ku punya, aku dapat menghancurkannya? Menghapus seluruh virus tersebut hingga ia tidak dapat kembali lagi? Bisakah aku?

Tutup Telinga

Need so much for resting. Gimana ya? Sebenarnya menikmati sekali dengan banyaknya rutinitas ini. Mungkin karena sudah terbiasa juga. Tapi seriuosly need resting so much. Padahal actualy pekerjaan ini ga sebanyak yang temen-temen gue bilang setiap detiknya. Mereka selalu ngeluh karena banyaknya tugas dan laporan. Padahal kalo flashback, tugas mandiri itu ga setiap kali dosen kasih di setiap pertemuan. Mungkin ada, tapi paling cuma satu atau dua aja. Dan itu bahkan terlupakan oleh mereka. Sedang untuk gue pribadi, entah kenapa tugas mandiri itu selalu muncul dan teringat disaat sebelum tidur. Alhasil batal sudah ngantuk yang sebenernya udah melanda gue dan langsung ngerjain itu tugas walaupun cuma satu.

Yang kali ini lain lagi ceritanya. Banyak banget yang ngeluh tentang hal ini. Banyak banget yang “ngebacot” tentang hal ini. Yup, LAPORAN PRAKTIKUM ! Praktikumnya tiga, laporan yang harus di buat satu kali praktikum ada dua, laporan awal dan akhir, total ada 6 laporan yang harus kita buat setiap pertemuannya. Tapi, mereka semua banyak yang ngeluh. Walaupun sekarang udah ada beberapa orang yang ngerti, ada juga yang udah menikmati, bahkan jadi tambah semangat ngerjain, dan mungkin juga karena mereka udah capek untuk “ngebacot”nya itu jadi mereka sekarang lebih diam. Entah deh. Yang jelas, kalau dilihat dari rutinitas sampai sekarang ini, kita lumayan punya waktu luang untuk “nyicil” laporan itu walau cuma satu kalimat, setidaknya kan sudah berusaha. Setiap usaha itu harus dihargai, dan berarti dia sudah melakukan perubahan, dan itu patut dihargai.

Banyak banget yang ngeluh karena capek, ga tidur, waktu istirahat gue berkurang dan “bacotan” yang lain yang ga mau gue denger itu, yang bikin gue agak muak. Ya yang namanya kuliah ya emang gitu, pasti ada tantangan baru, ada aktivitas baru yang emang jadi kejutan buat kita. Banyak temen-temen yang habis lulus langsung kerja aja bilang sama gue kalo mereka ga betah lah disana karena ini dan itu lantas mereka keluar dari pekerjaan mereka. Dapet lagi di tempat lain tapi kurang ini lah itu lah, keluar lagi. Namanya baru keluar ke dunia baru ya masih ada ga suka ini ga suka itu, ga cocok ini ga cocok itu, ya semuanya pasti beda lah. Ngeluh itu bukan kebiasaan ajaib yang tiba-tiba mendatangkan sesosok ibu peri yang cantik terus ngasih hadiah. Dikira masih jaman Cinderella kali ya. Tapi ya gitu deh, namanya juga “baru” ya jadi harus diikutin aja alurnya terus dinikmati deh. Toh juga kegiatan itu akan kalian lakukan sampai kalian saatnya lulus nanti atau saat sampai kalian saatnya harus keluar. Itu semua tergantung pada pilihan kita. Enjoy that your world now and star it now~

Tuesday, November 11, 2014

How does It Feel?

Bagaimana rasanya? Entahlah. Setelah memasuki kehidupan dan dihadapkan dengan dunia baru, kata lelah mulai terukir disetiap aliran darahku. Jika ia dapat berteriak, maka ia akan terus menyerukan kata tersebut setiap satu tetes aliran yang mengalir tiap detiknya. Penat mulai terpatri jelas di ragaku ini. Setiap kali ia mencoba membuat ukiran baru di bagian tubuhku yang lain, aku mencoba bertahan untuk menahan rasa perih pahatannya itu.

Bagaimana rasanya? Berulang kali mencoba untuk melawan berbagai tornado dahsyat yang sering kali menyerang ragaku, tapi benteng pertahanan stimulusku selalu saja berhasil dirobohkannya dengan mudah. Hancur sudah benteng pertahananku diterpanya. Porak-poranda sudah seluruh sistem yang ada di dalam bentengku itu.

Bagaimana rasanya? Penat dan lelah ini sudah tak dapat dihindarkan lagi dariku. Kini, seluruh organ dalam tubuhku satu per satu mulai berteriak meminta pertolongan. Sakit telinga ini jika mereka semua secara serempak menyerukan suara mereka secara bersamaan. Bagai rudal yang akan ditembakkan, suaranya sangat memekikkan telinga. Ingin rasanya ku tutup telinga ini. Bahkan jika memungkinkan, ingin rasanya kuletakkan telinga ini agar tidak dapat mendengar teriakan seluruh organku yang sangat memilukan itu.

Robohnya benteng stimulusku, membuat raga ini semakin cacat. Terlebih lagi, dengan teriakan seluruh  organ dalam tubuhku yang makin menyiratkan bahwa mereka tidak dalam kondisi yang baik. Sistem saraf sudah ku kendalikan agar memerintahkan mereka untuk beristirahat, namun jiwa ini terus saja memerintah agar selalu dalam kondisi terjaga. Dilema antara batas dua dimensi ini membuatku menjadi semakin lemah.

Tidak dapatkah aku beristirahat? Bolehkan aku beristirahat sejenak saja? Tidak bisakah kau kurangi kegiatanmu terlebih dahulu? Mereka semua selalu berteriak seperti itu. Seperti para buruh yang setiap tahun selalu berdemo di depan istana negara setiap tahunnya, seluruh organ dan sistem organku menyerukan hal yang sama seperti mereka. Mereka ingin mendapatkan hak mereka untuk beristirahat. Tapi jiwa ini selalu terus mengontrol agar mereka tetap terjaga.

Dihadapkan dengan dunia yang baru memang tidak semudah menjentikkan jari tangan. Problematika yang dihadapi setiap hari terus saja berubah. Aktivitas yang dilalui tidak dapat diprediksikan. Semua selalu keluaran terbaru, seperti makanan yang barus saja keluar dari pemanggang, namun pemanggang tersebut banyak memiliki makanan didalamnya yang tidak kita ketahui.

Bukan tidak siap saat ini diriku menghadapi dunia baru ini, namun kurang siapnya diri ini untuk menghadapi dunia yang baru saja kumasuki. Setiap tindakan dan perbuatan yang kita ambil selalu memiliki resikonya sendiri. Dan ini adalah resiko dan tantangan besar buatku dalam menghadapi dunia baru ini.

Tidak siapnya diri ini merupakan sebuah tantangan untukku. Namun sampai saat ini, tantangan itu belum dapat kupecahkan jalan keluarnya. Permainan teka-teki selalu aku suka, namun untuk teka-teki kali ini, mungkin hanya waktu yang dapat membantuku untuk memecahkan dan mencari jalan keluarnya. Perbedaan antara dunia sebelum saat ini dan sekarang, terlalu sulit untuk kujangkau. Untuk itu, rintangan yang lebih besar mungkin akan datang kembali padaku secara bertubi-tubi. Mencoba merobohkan bentengku yang lain, mencoba membuatku untuk goyah, lalu tumbang dan tidak dapat tumbuh kembali, atau aku dapat tumbuh kembali seperti biji yang baru akan berkembang untuk menunjukkan daun pertama hasil jerih payahnya kepada semua orang, untuk memberitahu bahwa aku sudah BERHASIL menyelesaikan teka-tekinya.

Sunday, October 5, 2014

Something Different

Hari itu, ada yang beda banget dari biasanya. Emang iya ga terlalu tampak, tapi rasanya sangat kuat. Entah selain gue ada yang ngerasain lagi atau engga, tapi semuanya keliatan beda. Ambigu memang sejak awal, dan ternyata dugaan awal itu memang benar. Secara ga langsung, semuanya tiba-tiba keliatan jelas. Setelah sekian lama, hal yang paling ga gue suka ini ga berfungsi, entah kenapa secara tiba-tiba hal ini muncul lagi. Paling ga suka sekali kalo permainan feeling ini dimulai. 

I think this game are starting since that event. And, the feeling getting stronger since we get there, especially on the first night. Aaaargh, so crazy about this. Personally ya, sebenernya gue bukannya ga suka sama hal ini. But, si "something" ini kalo mau show up pasti secara tiba-tiba dan waktunya selalu ga tepat. Tapi kalo dipikir-pikir lagi, ini udah 1 tahun lamanya hal ini ga muncul.

At the same time juga, waktu itu pas lagi acara kampus. Itu sumpah jelas sekali. But, jaim sama diri gue sendiri aja yang cuma bisa gue lakuin. Because, kalo gue meronta atau teriak-teriak pun itu ga akan menyelesaikan hal apa yang gue liat saat itu juga. Actually they really nice to me. Tapi ada beberapa juga yang bikin gue sontak hampir kaget lebay alay gitu. Yah, harap maklum lah. Mungkin setelah ini akan ada sesuatu yang menarik. Biasanya sih seperti itu.

Just thinking kalo itu cuma fatamorgana atau halusinasi, right? Tapi kalo ga bisa menyesuaikan diri lumayan susah, terutama buat gue yang bisa dibilang pemula. Waktu hal ini mau dimulai tu rasanya kaya lagi nonton teater. Kabut asap mulai muncul, lalu para pemain satu per satu mulai naik ke atas panggung. Ceritanya malah jadi kaya drama kan? Tapi si "something" kali ini munculnya sangat berbaik hati sama gue. Masa iya? Iya.Soalnya biasanya muncul tanpa pemberitahuan, kalo ini masih sama tanpa pemberitahuan. Tapi, dia mulai satu per satu, mulai dari sekilas aja, terus menampakan diri satu per satu, baru secara utuh. Itu kalo gue masih SMA, identifikasi text Bahasa Inggris, masuk Procedure Text tuh. Hahaha

Okey, sampe sekarang ini masih berlanjut. Kapan hilangnya gue juga ga tau. Yang jelas, kalau seandainya ada yang liat gue bertingkah aneh, jangan kalian tanya gue kenapa. Tapi cukup diem aja. Atau kalau kalian mau liatin ya sok aja silahkan, tapi jangan hirauin gue. Cukup itu aja permintaan gue. Ditambah lagi, kalo gue udah ga nyambung kemana-mana kalo diajak ngomong juga, jangan tanya kenapa. Tapi syndrome ini juga banyak positifnya sih kalo menurut gue. Buat kalian yang mengerti maksud tulisan saya, keep silent and do what you always do before. Menceritakan hal ini bukan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah juga, tapi kalau kalian mau berbagi sama teman, and that's good for you, so do that. Tapi kalau bisa, ini hanya sekedar saran aja, tetap pada apa yang kalian lakukan selama ini. Jika sudah bisa mengontrolnya, maka tetap lakukan hal itu, jika belum bisa, maka cobalah lagi dan jangan takut untuk bertanya pada siapapun. Tapi tetap, jangan kalian bongkar secara keseluruhan. Feel it, and you can become a friend with them :)

Last from CABI 2014

-Capture from panitia-








-Trithemis Aurora-
26-28 September 2014

Saturday, October 4, 2014

CABI 2014 #DAY 3

#Day 3

28 September 2014. Jam 3.30 kita dibangunin untuk Qiyamul lail lagi. Nah, kalo yang sekarang ini ga kepagian ka. Kalo yang malam sebelumnya itu sangat kedini harian sekali. Sampe terkantuk-kantuk. Masih dalam surat yang sama, tapi karena kemarin udah pernah denger jadi mau lama kaya apa juga udah ga kaget lagi. Udah selesai, baca Qur’an sebentar terus langsung subuh. Selesai solat subuh, kita lanjut packing. Muat-muatin yang bisa dimuatin, dan langsung rubuhin tenda. Mendirikan dengan merubuhkan lebih cepat merubuhkan. Yaiyalah git, ngaco aja lu ! sebelum jam 6 tenda kita sudah rubuh, sudah rapih, dan parit sudah tertutup. Habis itu sarapan deh. Ada episode nambah juga sarapan pagi itu. Habis sarapan, tinggal yang bolak-balik kamar mandi plus yang lagi ganti yang belum balik. Oke, sambil menunggu panggilan kembali, kita beresin pleton. Perintahnya baru suruh buka pintunya, bersihin dalemnya, sama tutup paritnya. Oke, sebagian ke pleton, sebagian kita operasi semut. Ga berapa lama ada panggilan untuk ketua kelompok. Ada instruksi kalo kita ga boleh baris dijalanan menurun. Aduh gue harus udah siap mental diomelin nih. Ga lama kemudian lagi, sirini bunyi. Kita semua seperti biasa rebutan jalan. Berbaris, dan karena masih ada yang telat makanya kita push up lagi.

Evaluasi dimulai. Pertama dari kakak panitia. Seperti biasa satu per satu kesalahan kita disebutin. Walaupun kelompok kita sepertinya sudah lengkap, tapi tidak memungkin juga untuk terjadi cacat disalah satu peralatan. Oke fix, siap terima. Sampe kakak korrdinator masing-msing seksi di panggil sama ka Joe, yang waktu itu evaluasi kita, agak dag dig dug juga kalo dikelompok ada salah satu barang yang cacat. Sampai diakhir, barang dari kelompok kita ga ada yang dikeluarin agak cukup lega. Tapi kembali lagi sama kesalahan yang udah dibuat.

Yang kedua sama kakak mentor. Ini masalah individu dan kelompok, terutama etika. Oke, menurut evaluasi pribadi, hampir diseluruh pos menurut gue banyak salah waktu mau masuk akan bertamu. Fuih, itu keren banget evaluasinya. Langsung kena nampol banget dibagian yang kedua ini. Tapi lagi-lagi, masih banyak yang dibahas. Tapi setidaknya, untuk pribadi gue terutama sama kelompok juga, masalah etika ini setidaknya hanya 10 persen cacat pada kita. Karena rata-rata salahnya sama, di saat akan bertamunya. Kalo untuk selama materi di posnya, kita cukup memperhatikan kakaknya, cukup ikut partisipasi juga.

Yang ketiga, evaluasi keseluruhan. Dari situ, diangkatan tahun ini ada 7 poin dari keseluruhan evaluasi hari itu. Dan itu harus dirubah dengan segera. Aware, etika, dan disiplin yang jadi pion utama buat gue. Kalo masalah kekompakan, dari sejak pra-MPA, biologi tahun ini cukup kompak tapi terlalu rame menurut gue. Tapi itulah yang jadi ciri khas sebenernya, walaupun itu adalah yang berlebihan kalo menurut gue. Bukannya tidak suka atau tidak solid, tapi kehebohan yang ada di biologi tahun ini menurut gue itu engga banget. Sulit kalo mau beropini juga. Untuk masalah ini saya masih menyesuaikan.

Selesai evaluasi, seperti biasa kita maaf-maafan. Karena saya sudah kenyang dengan semua kesalahan kita di acara ini, saatnya kita maaf-maafan sama kakaknya. Main basah-basahan lagi kita karena diguyur sama kakaknya. Aih, tapi kakaknya baik, kita di kasih tumbler sama kakaknya. Terima kasih kakak untuk tumblernya J habis itu kita sesi foto bareng, lalu habis itu per kelompok. Best momen banget lah. But, all of the best moment itu dari hari pertama sampai terakhir di sana. Dari mulai tracking pertama sampai evaluasi ini. I’ll be always remember this, I swear.

Segitu aja lah ya. Ga mau cerita kalo di tronton mah. Nyeseknya ga nahan. Sumfeh ga bisa napas kalo udah di dalem tronton. Okrey, 3 hari itu bener-bener buat memori baru. Tracking yang bawa beban sampai mandi di air curug itu rasanya, woaaah banget. Ga bisa diomongin pokoknya. Terima kasih kakak-kakak panitianya, terima kasih untuk acaranya, terima kasih kakak mentor untuk tambahan ilmunya. Walupun saya sangat tidak suka dengan paku, tapi karena disana banyak paku jadi saya sedikit memahami perasaan paku. Terima kasih terutama buat Trithemis aurora yang udah mau terima saya, udah mau jadi keluarga baru saya, nanti kalo ada acara seperti ini lagi semoga satu kelompok lagi .-. *plak. Itu pun kalo kalian mau lagi ._. *lempar tronton*. Buat ka darma juga, terima kasih udah mau jadi pembimbing di Trithemis aurora, udah mau nahan perihnya makan bawang putih, nyebur di pos perairan sampe menggigil kedinginan, dirusuhin sama kita-kita yang bawel. Mian kalo banyak nyusahin, kalo keterlaluan heboh, kalo rem hebohnya lagi blong, kalo susah diatur, terima kasih pokoknya. Terima kasih juga waktu kaki aku kram udah bantu cariin minyak tawonnya. Terima kasih terima kasih, terima kasih semuanya~ *bungkuk ala orang jepang*

That's all I want to share to you all. Kalo ga ngantuk bakal sekalian sedikit sharing tentang nama kelompok. Atau engga nanti kapan-kapan. Nunggu hasil penelitian lebih lanjut lagi. Soalnya bahan yang saya dapet ga cukup untuk describe secara keseluruhan. Cuma sekilas info aja. Okrey, danke udah mau dengerin bawelan saya lagi. Happy weekend, dan Selamat Hari Raya Idul Adha juga :)